Selamat datang di blog saya
Jadikanlah Hidup Anda lebih bermakna dan lebih berarti
Mengenai Saya
Selasa, 30 November 2010
Gunung Bromo Meletus, Warga Diminta Lebih Waspada
PROBOLINGGO (Suara Karya): Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (26/11) petang, sekitar pukul 17.40 WIB, meletus. Walau letusan terbilang kecil dan hanya menyemburkan debu, namun warga di sekitar gunung ini diminta untuk lebih waspada.
"Letusan Gunung Bromo mencapai ketinggian 500 meter dari bibir kawah. Meski letusan Bromo tidak mengganggu masyarakat sekitar, tapi masyarakat harus mewaspadainya," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) Surono, kemarin. Ia mengatakan, sejak 3 hingga 26 November 2010, aktivitas Bromo memang terus meningkat. Akibat pembesaran di tubuh Gunung Bromo hingga terjadinya letusan. Menurut Surono, sifat Gunung Bromo berbeda dengan Gunung Merapi di Jawa Tengah. Letusan Gunung Bromo juga hanya mengeluarkan abu atau pasir, tidak mengeluarkan awan panas seperti Gunung Merapi. Karena itu, sejauh ini PVBMG tidak akan akan memperluas zona bahaya sejauh 4 kilometer. "Hingga saat ini belum ada decision dari PVBMG untuk memperluas atau mengecilkan zona berbahaya. Zona bahaya mencakupi lautan pasir," ujar Surono. Hal senada diutarakan Mulyono, pengamat PVMBG di Pos Pengamatan Gunung Bromo. Ia menilai, letusan yang dikeluarkan Gunung Bromo itu hanya letusan berskala kecil atau minor. "Skalanya kecil. Masyarakat masih aman," katanya. Berbeda dengan Surono, maka Mulyono menyebutkan bahwa semburan abu itu mencapai ketinggian 900 meter. Abu yang dilontarkan gunung ini mengarah ke barat daya, yakni daerah Malang. Meski letusan Gunung Bromo masih terbilang kecil, namun pemerintah daerah setempat mewaspadai segala perkembangan yang terjadi. Pemerintah Kabupaten Pasuruan misalnya, telah siap melakukan langkah-langkah antisipasi kemungkinan terburuk akibat dampak Gunung Bromo. Berbagai kesiapan untuk evakuasi dan penampungan pengungsi telah ditinjau Dandim Pasuruan Letkol Abu Bakar, Kapolres Pasuruan AKBP Syahardiantono, serta Sekwilda Kabupaten Pasuruan Agus Sutiaji, yang didampingi Kesbang Linmas Kabupaten Pasuruan M Yahya, di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Jumat. Camat Tosari, Gatot Suprapto, menyebutkan, desa-desa di wilayah Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, yang paling dekat dengan kawah Gunung Bromo adalah Desa Wonokitri, Dusun Ngawu, dan Desa Mororejo. Namun, lanjut Gatot, desa-desa tersebut masih dalam jarak yang aman, yakni sekitar 7 kilometer dari bibir kaldera Gunung Bromo. Selain itu, posisi desa-desa tersebut juga masih terlindungi dinding kaldera yang tingginya sekitar 500 meter dan sejumlah bukit. Sementara itu, dari Yogyakarta dilaporkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan masa tanggap darurat Merapi diperpanjang hingga 9 Desember mendatang. Sementara itu, Pemprov DIY menunggu keputusan pusat terkait penetapan kawasan rawan bencana pascaerupsi Merapi tersebut. Pemetaan ulang kawasan rawan bencana itu diperlukan sebagai pedoman daerah untuk menjalankan rehabilitasi dan rekonstruksi. "Pascaerupsi, ancaman bahaya tentu berubah. Kalau kemarin, sebelum Merapi meletus, sudah ada peta daerah rawan, kini semua tentu berbeda kondisinya," kata Sekda DIY Tri Harjun Ismaji di Yogyakarta, Jumat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar