Selamat datang di blog saya
Jadikanlah Hidup Anda lebih bermakna dan lebih berarti
Mengenai Saya
Rabu, 10 November 2010
Aktivitas Anak Krakatau Cemaskan Penghuni Hotel
TEMPO Interaktif, SERANG - Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terletak di Perairan Selat mulai meresahkan pengunjung hotel di sepanjang Pantai Anyer. Namun kondisi itu tak sampai berimbas kepada turunnya okupansi hotel di sepanjang Pantai Anyer.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang, Banten Sukirman mengatakan, dengan adanya aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini, membuat resah calon pengunjung hotel yang telah membooking kamar. “Namun keresahan itu tidak sampai membatalkan booking hotelnya,” kata Sukirman, Rabu (10/11).
Menurut Sukirman, calon pengunjung yang telah membooking kamar itu selalu menanyakan tentang perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau. Karena, para calon pengunjung khawatir letusan Gunung Anak Krakatau mengancam jiwanya. “Setelah diberikan pengertian bahwa aktivitas Gunung Anak Krakatau itu aman, akhirnya para pengunjung hotel tetap datang untuk menginap,” katanya.
Dengan adanya aktivitas Gunung Anak Karakatu ini, kata Sukirman, saat ini banyak wisatawan mancanegara yang datang dan menginap di setiap hotel di Anyer. Karena wisatawan manca negara itu, tertarik dengan letusan Gunung Anak Krakatau yang sering mengeluarkan lava pijar.
”Pekan kemarin saja, terdapat 13 orang wisatawan mancanegara dari Eropa yang menginap di hotel kami (Hotel Patrajasa),” tegas Sukirman yang juga menjabat sebagai General Manager Hotel Patrajasa, Anyer.
Sementara itu, data dari Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau, di Desa Pasauran, Kabupaten Serang, mencatat total kegempaan Gunung Anak Krakatau, kemarin mencapai 675 kali kegempaan atau menurun dibandingkan dengan hari sebelumnya sebanyak 696 kali kegempaan.
Sementara itu, petugas pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kabupaten Serang, Jumono mengatakan, aktivitas Gunung Anak Krakatau itu terus mengeluarkan kepulan asap dengan ketinggian mencapai 400 – 700 meter. “Statusnya masih waspada atau level II,” kata Jumono.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar